KM-NTB Mesir – Sabtu 10 Oktober 2020, 29 orang el-Imtiyaz KM-NTB angkatan 2019 mengadakan ziarah makam ke beberapa alim ulama dan sahabat yang dimakamkan di sekitar sector Sayyidah Aisyah, Kairo. Ustadz Khairul Anwar sebagai Ketua el-Imtiyaz turut mengundang TGH. Abdullah Fatih dan Ustadz Ahmad Alimuddin Ghozali Gubernur KM-NTB ikut serta sebagai pembimbing dalam ziarah ini.
Perjalanan dimulai dari Darrasah dengan menyewa 2 mobil angkutan umum. Sesampainya di lokasi pemakaman, ziarah pun dimulai dari makam Imam Lais bin Saad (w. 175 H), salah satu Imam yang termasuk dalam mujtahid mutlak seperti Imam mazhab yang empat. Dijelaskan oleh TGH. Abdullah Fatih bahwa beliau sahabat karib Imam Malik sekaligus besannya. Beliau juga salah satu guru yang dikagumi oleh Imam Syafie. Sampai-sampai Imam Syafie dinukil pernah berkata, Imam Lais lebih tinggi keilmuannya dari Imam Malik, sebagai bentuk penghoramatan pada gurunya. Biografi tentang beliau pun ditutup dengan cerita kedermawanannya yang sangat luar biasa.
Setelah menunaikan solat asar, perjalanan dilanjutkan ke makam sahabat Nabi Uqbah bin ‘Amir (w. 58 H). Beliau termasuk di antara sahabat Nabi yang pertama memeluk Islam setelah Nabi hijrah ke Madinah. Beliau seorang gubernur zaman khalifah Umar, salah satu penulis mushaf di zamannya. Orang yang sangat berilmu dan berjasa bagi perkembangan Islam di Mesir. TGH. Abdullah Fatih juga menceritakan bahwa makam sahabat tidak hanya ada di Kairo, tapi ada juga di tempat lain seperti di Bahnasa, salah satu kota di Minia, Mesir. “Semoga nanti kita bisa berziarah kesana” pungkas beliau.
Perjalanan pun dilanjutkan ke Makam Sayidah Rabiah Adawiyah, Imam Ibnu Hajar dan sahabat Abu Dzar al-gifari. TGH. Abdullah Fatih menjelaskan “makam tidak hanya bermakna madfan atau kuburan, karena makam atau maqom arti dasarnya adalah menetap, barangkali beberapa makam yang kita kunjungi ini bukan madfan asli beliau, tapi atsar beliau pernah menetap di sini, sehingga sebagian ulama sempat berbeda pendapat”.
Sebelum menuju makam Imam Suyuti sebagai destinasi terakhir ziarah makam auliya ini, rombongan peziarah el-Imtiyaz menuju makam Imam Syafie serta makam guru beliau, Imam Waqi’. Cerita yang sangat masyhur antara beliau dengan gurunya, terutama di kalangan santri-santri pondok di Indonesia, diriwayatkan oleh kitab-kitab sirah dan taklim sebagai ibrah bagi pembacanya. Namun ada sedikit pemahaman yang diluruskan oleh TGH. Abdullah Fatih tentang maksiat yang dikatakan Imam Waqi’ kepada Imam Syafie dalam syairnya;
شكوت إلى وكيع سوء حفظي فأرشدني إلى ترك المعاصي فأخبرني بأن العلم نور و نور الله لا يهدى لعاص
Maksiat yang dimaksud adalah ghaflah, lalai sementara dalam mengingat Allah, bukan karena beliau melihat betis perempuan dan lain sebagainya. Karena seperti dikatakan oleh Sayidah Rabiah Adawiyah, maksiat para Auliya dan ahul mahabbah adalah sedetik kelalaian dalam mengingat Allah swt. Semoga Allah merahmati beliau semua.
Ziarah pun ditutup dengan doa terakhir oleh TGH. Abdullah Fatih bersama rombongan di makam Imam Suyuti, sembari mendoakan semua keluarga dan kerabat semuanya.
Oleh : Ahmad Alimuddin Ghozali