Pada monthly profile kali ini, KM-NTB
Mesir menghadirkan sosok ulama yang sangat aktif berkhidmat dan berkontribusi
dalam kegiatan sosial kemasyarakatan, yaitu TGH. Drs. Munajib Khalid.
Beliau lahir disebuah dusun kecil
bernama Kebun Rusak (dulu), Kebun Indah (sekarang) Desa Sesela Kecamatan
Gunungsari Kabupaten Lombok Barat pada 31 Desember 1960.
Munajib kecil mengawali pendidikan agama
di Madrasah Ibtidaiyah an-Najah Sesela. Setelah lulus, anak pertama dari
pasangan TGH. Muhammad Khalid dan Darma Sitara ini memilih nyantri di
pondok pesantren al-islahuddiniy. Di bawah asuhan TGH. Ibrahim al-Khalidy,
beliau semakin gigih memperdalam berbagai aspek ilmu agama dengan mengkaji kitab kuning, baik
ilmu alat, tafsir, fiqih, dan lain sebagainya.
Pada tahun 1980 beliau
melanjutkan pendidikan di Fakultas Tarbiyah IAIN Mataram (sekarang UIN Mataram)
dan mendapat gelar sarjana pada tahun 1984. Pada saat menjadi mahasiswa, beliau
telah diamanatkan untuk mengajar di Madrasah an-Najah, Sesela.
Ketokohan TGH. Munajib
Khalid tidak diragukan lagi, hal ini bias dibuktikan dengan kepiawaian beliau
dalam mengatur Organisasi Lembaga Pendidikan yang dipimpinnya. Posisi Ketua
Dewan pengurus Harian yang ada di pundaknya sampai saat ini mampu mengantarkan
perkembangan yang pesat bagi pendidikan di pondok pesantren Al-Halimy. Terlebih
lagi peran beliau di tengah Masyarakat yang mampu membangkitkan semangat gotong
royong masyarakat dalam memajukan pembangunan sarana ibadah dan pendidikan.
Selain sebagai
pimpinan pondok pesantren Al-Halimy beliau juga dipercaya memegang amanah
sebagai Wakil Ketua I BAZNAS NTB serta tetap aktif berdakwah diberbagai tempat
di NTB dan dibeberapa instansi pemerintah. Tak hanya menyampaikan Ilmu melalui
mimbar dakwah, Tuan Guru Munajib juga sering menggubah syair Bahasa arab dan
sangat produktif menerbitkan karya tulis, baik dengan Bahasa Arab, diantaranya,
Tafsir Dar al-Khalidin, Midraj al-Shagir (Usul Tafsir), Nazm al-Tamam (Tarikh),
Silsilah al-Lujaini (Arudh), Islam Agamaku Indonesia
Kebangsaanku, Terjemah Matan Zubad, Meriri Benang Kerukut, dan Nguwur Beras.