Kairo, KM-NTB—Acara Takrim Najihin di Kekeluargaan KM-NTB pada hari Minggu
(6/12/20), bersama Maulana Syekh Hisyam Kamil berjalan dengan lancar. Audiens
yang hadir mengikuti acara tersebut diperkirakan mencapai 60-an lebih,
berdatangan dari beragam kekeluargaan se-Nusantara.
Konsep acara Takrim Najihin kali ini, dirangkaikan dengan
pembacaan dan pengijzahan kitab Arbain Nawawi oleh Maulana Syekh Hisyam Kamil.
Pembukaan acara dimulai pukul 17.40 WLK, diawali dengan pembacaan shalawat Nabi
oleh grup hadroh Sidna Nabi yang diketuai Oleh Ahmad Muhajir. Hingga menjelang
maghrib, seluruh peserta kemudian bergegas mempersiapkan wudhu untuk
melaksanakan sholat.
Sampai akhirnya acara baru secara resmi dapat dimulai bakda
pelaksanaan sholat Isya berjamaah, setelah Maulana Syekh Hisyam Kamil terlihat mulai
datang memasuki Aula KM-NTB. Para hadirin yang berada di lokasi segera
menyambut kedatangan beliau dengan sukacita, sembari diiringi lantunan sholawat
Nabi.
Mengawali permulaan acara, Lalu Dhika selaku MC pada kesempatan
itu membuka acara dengan kata sambutan atas kedatangan Maulana Syekh Hisyam
Kamil. Kemudian diikuti sambutan oleh Gubernur KM-NTB Ahmad Alimuddin Ghozali,
Lc. yang mengingatkan tentang pentingnya rasa syukur atas segala nikmat yang diterima,
dan dari acara Takrim Najihin ini adalah bentuk kesyukuran kita, juga sebagai
pengamalan atas hadits “Man Lam Yasykuronnas Lam Yasykurillah”, yang
artinya barang siapa yg belum bersyukur kepada manusia maka belum dikatakan
syukur kepada Allah SWT.
Kemudian masuklah pada acara pembacaan dan pengjizahan kita
Arbain Nawawi, setiap hadirin diperintahkan oleh Maulana Syekh Hisyam Kamil
membacakan setiap bait hadits tersebut hingga selesai. Baru setelah itu Maulana
Syekh Hisyam Kamil menasihati, “Antum datang jauh-jauh ke negeri ini untuk
mencari ilmu, maka pulanglah nanti dengan ilmu yang banyak dan juga sanad yang
kuat. Bukan hanya pulang membawa baju baru (Kakula Azhar) dan uang yang banyak.”
Selain itu, Maulana Syekh Hisyam Kamil juga menekankan untuk
selalu menjaga tiga ciri khas seorang azhari (Alumni Azhar), yaitu berakidah
Ahlu Sunnah, bermadzhab Imam yang empat (Imam Syafii, Maliki, Hambali, Hanafi)
dan berakhlah Sufi dimana saja kita berada. Lalu ditambah juga, agar selalu
memanfaatkan peran guru dalam setiap kesempatan, dan mengambil ilmu yang paling
berharga darinya. Dan di akhir tausiah, imbuhan penjelasan tentang perjalanan
jauh dan melelahkan akan terasa mudah dan ringan jika tujuannya adalah untuk
hal baik dan bermanfaat. Hingga akhir acara, pertemuan itu pun ditutup dengan
sesi perfotoan dengan para peserta Takrim Najihin. (Erjun)