kmntb

Resume Pengajian: Sirah Nabawiyah Karya Syekh Abu Hasan al-Nadwi (24/02)

Intisari oleh: Muhammad Ilham Ulul Azmi K.

Dalam majelis mingguan bersama Syaikh Abdullah Izzuddin pada hari Senin, 24 Februari 2020 membahas sub bab seputar dua kejadian besar yang dialami oleh Rasulullah saw. bersama para sahabat yaitu perang Badar dan perang Uhud.
Dalam resume kali ini akan dipaparkan beberapa poin penting tentang pembahasan tersebut.
A. Perang Badar
• Keistimewaan perang Badar
Ada beberapa faktor yang menjadikan perang Badar sebagai kejadian yang penting dan istimewa. Selain karena waktu kejadiannya yang berlangsung pada bulan suci Ramadhan, kejadiannya yang tertulis dalam al-Qur’an surah al-Anfal ayah 41.
إِنْ كُنْتُمْ آمَنْتُمْ بِاللَّهِ وَمَا أَنْزَلْنَا عَلَى عَبْدِنَا يَوْمَ الْفُرْقَانِ يَوْمَ الْتَقَى الْجَمْعَانِ
“Jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqan, yaitu pada hari bertemunya dua pasukan.”
Dalam al-Qur’an perang Badar disebut sebagai “Yaum al-Furqan” yang berarti hari pembeda. Hal tersebut dikarenakan pada hari itu umat islam menegakkan kebenaran dan meneklukkan kebatilan yang mana melalui peperangan. Pada saat itu juga kaum muslimin juga ada yang masih memiliki hubungan kekerabatan akan tetapi mareka tetap berperang.
•Dedikasi dan ketaatan kaum Anshor kepada Rasulullah saw.
Saat Rasulullah saw. menyampaikan berita berangkatnya tentara Quraisy dari Mekkah. Kelompok Muhajirin mengajak kaum Anshor untuk bermusyawarah, karena khawatir kelompok Anshor terhalang untuk keluar Madinah karena pekeejaan mereka yang berdagang dan berkcocok tanam. maka salah seorang dari kelompok Anshor yaitu Sa’ad bin Mu’adz menegaskan bahwasanya kelompok Anshor siap untuk menyerahkan harta bahkan jiwa raga mereka kepada Rasulullah saw.
• Kompetisi kaum muslim dalam berjihad dan bersaksi
Saat kaum muslim dihadapkan dengan peperangan, mereka berlomba-lomba agar dapat ikut bergabung dalam panji Rasulullah saw. bahkan mereka yang masih dibawah umur khawatir tidak diikutkan perang. Seperti sahabat nabi yang bernama ‘Umair bin Abi Waqash yang dikala itu dilarang untuk ikut berperang oleh Rasulullah saw. dikarenakan usianya yang masih 16 tahun. maka ia pun nangis terisak isak sehingga mengetuk hati Rasulullah untuk membolehkannya ikut berperang. diriwayatkan ia syahid dalam perang tersebut
•Kekalahan kaum muslim oleh kaum kafir dalam hal jumlah pasukan dan peralatan perang.
Pasukan muslim kala itu hanya berjumlah 313 orang dengan perlengkapan 2 kuda dan 70 unta yang dimana satu unta dinaiki oleh 2-3 orang.  tak sebanding dengan pasukan kaum kafir yang berjumlah 1000 orang dengan peralatan yang memadai.
•Persiapan perang
Sesampai di medan Badar kaum muslim membangun tenda-tenda dan sumur tempat penampungan air. Sebelum perang dimulai Rasulullah saw. memimpin kaum muslim untuk berdoa. Diantara do’a beliau adalah:
“اللهم ! إن تهلك هذه العصابة لا تعبد بعدها في الأرض ” 
“Ya Allah! jika engkau membinasakan kelompok ini (pasukan islam) maka tidak ada yang beribadah kepada-Mu di muka bumi ini.”
“اللهم! أنجزليماوعدتني،اللهمنصرك”
“Ya Allah! berikanlah apa yang engkau telah janjikan kepadaku, Ya Allah berilah pertolongan.”
Begitu khusyuknya Rasulullah Saw. berdoa. Doanya terus-menerus dengan menengadah tangan yang tinggi, sehingga selendang beliau jatuh dari pundak.
Abu Bakar ra. datang dan mengambil selendang tersebut kemudian meletakkan kembali di pundak Nabi Saw.
•Kemenangan yang nyata
Berkat pertolongan Allah, kaum muslim mengalami kemenangan atas kafir Quraisy. pada saat kemenangan sudah nampakdidepan mata Rasulullah bersabda: اللهأكبر،الحمدللهالذيصدقوعده،ونصرعبده،وهزمالأحزابوحده
“Maha besar Allah, segala puji bagi Allah, yang telah menepati janji-Nya, dan memberi pertolongan kepada hambanya, dan telah mengalahkan kelompok (kafir Quraisy) dengan kuasa-Nya.”
B. Perang Uhud
•Semangat kaum jahiliah untuk balas dendam
Perang Uhud merupakan ajang balas dendam yang dilakukan oleh kaum Quraisy kepada kaum Muslim karena kekalahan mereka di Perang Badar danpemimpin serta keluarga mereka saat itu banyak yang terbunuh di Perang Badar. Mereka pun mengumpulkan kekuatan yang lebih besar. Sehingga pada bulan syawal tahun ketiga Hijriah, mereka mulai melakukan perjalan menuju Madinah untuk berperang.
•Medan Uhud
Setelah Rasulullah saw mengetahui bahwa pasukan Quraisy sudah dekat, Rasulullah saw. pun keluar dari Madinah bersama 1000 sahabatnya menuju pegunungan Uhud yang berjarak sekitar 3 km dari Madinah. sesampai di Uhud Rasulullah segera menyusun strategi. dengan 700 pasukan, diantara mereka ditunjuk ‘Abdullah bin jubair sebagai komandan pasukan pemanah yang berjumlah 50 orang. sebelumnya Rasulullah memberi perintah kepada pasukan muslim untuk tidak menyerang sebelum datang komando. beliau bersabda: “لايقاتلنأحدمنكمحتينأمرهبالقتال”. Akhirnya peperangan pun terjadi dengat begitu sengitnya.
•Syahidnya Hamzah bin ‘Abdul Muthollib.
Hamzah bin ‘Abdul Muthollib gugur dengan sadis oleh Wahsyi yang merupakan seorang budak Jabir bin Muth’im. Wahsyi membunuh Sayidina Hamzah bin ‘Abdul Muthollib ra. dengan menggunakan tombak yang dihempaskan dari kejauhan. ia melakukan hal tersebut demi mendapat imbalan kebebasan dari sang majikan yang dendam karena pamannya terbunuh oleh Hamzah pada perang Badar.
•Kekalahan kaum muslim
diantara faktor yang menyebabkan kekalahan kaum muslim adalah karena para pemanah yang meninggalkan pos mereka untuk mengambil ghonimah. Sebenarnya Rasulullah memerintahkan para pemanah ini supaya mereka tetap berada di atas bukit, dalam keadaan kalah ataupun menang. Sekalipun sudah ada perintah yang sangat tegas ini, tatkala pasukan pemanah melihat orang-orang Muslim sudah mengumpulkan harta rampasan dari pihak musuh, mereka saling berkata, “Harta rampasan, harta rampasan!”
Bahkan sebenarnya Abdullah Bin Jubair telah mengingatkan mereka akan perintah Rasulullah, namun mayoritas di antara mereka tidak memperdulikan peringatan ini. Dan mereka mengira bahwa kaum kafir Quraisy tidak kembali lagi. Hal inilah yang menyebabkan formasi pasukan kaum muslim terpecah dan menyebabkan kekalahan.
•Kembalinya pasukan kaum muslim ke Madinah
Saat kaum muslim kembali ke Madinah para wanita Madinah berkumpul menanti. Hal yang sangat luar biasa adalah mwreka tidak langsung menanyakan kabar keluarga mereka yang ikut berperang, melainkan yang pertama mereka tanyakan adalah kabar dari Nabi Muhammad shallallohu’alaihiwasallam. mereka mendahulukan Rasulullahdiatas segalanya. kekhawatiran mereka diprioritaskan untuk Rasulullah saw. maka ini merupakan contoh dari bentuk kecintaan mereka yang sangat luar biasa terhadap Rasulullah saw.

Bagikan :

Artikel Lainnya

Boyean Budaye, sebuah pencapaian...
    Acara Pentas Seni yang diadakan di Teatro Afaq, ...
Boyean Budaye Sebagai Ajang Sila...
    Kairo, 31 Agustus 2024- M. Hibatillah Alhasanin ...
Adakan Pentas Boyean Budaya, Sir...
  Kairo, 31 Agustus 2024 – M. Hibatillah Al – Hasanin sel...
Ribuan Wafidin Penuhi Jami' Al-A...
Ribuan Wafidin Penuhi Jami’ Al-Azhar pada Pembukaan Kade...
Siap Terima Zakat Fitrah; Rumah ...
  Siap Terima Zakat Fitrah; Rumah Amal Adakan Dauroh Zaka...
Nahdliyin Sasak; Bukti Keberagam...
Nahdliyin Sasak; Bukti Keberagaman dan Kesatuan Masyarakat KM-...

Download App KM-NTB Mesir

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Artikel, Update Informasi KM-NTB Mesir Hanya dalam Genggaman

Hubungi kami di : +201550341221

Kirim email ke kaminusatenggaradanbali@gmail.com

Download App KM-NTB Mesir

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Artikel, Update Informasi KM-NTB Mesir Hanya dalam Genggaman