kmntb

Resume Majelis “al-Sirah al-Nabawiyah” episode 2

Senin, 25 November 2019

Bismillah.
Kembali lagi kami dari divisi keilmuan KM-NTB Mesir menghadirkan rangkuman dari Majelis Kajian Kitab Mingguan bersama Maulana Syekh Abdullah Izzuddin al-Azhari dengan kitab  “al-Sirah al-Nabawiyah” karangan al’Allamah Abu al-Hasan al-Nadwi ra.

Jika pada bab sebelumnya Syekh Abu al-Hasan memberikan gambaran peradaban manusia secara umum sebelum datangnya islam, maka kini pembahasannya mengerucut kepada keadaan Jazirah Arab sebelum diutusnya Nabi saw. 

Sebelum itu Syekh memberikan batasan-batasan wilayah Jazirah Arab. Jazirah Arab terdiri dari 3 bagian, diantaranya;
1. Semenanjung barat Asia
2. Semenanjung batasan luar dari India yang berbatasan dengan laut merah
3. semenanjung timur dari teluk aqobah sampai teluk Arab

Sedangkan Jazirah Arab dibagi menjadi 5 bagian:

1. Hijaz
2. Tuhamah
3. Yaman
4. Najd
5. Arudh

Adapun keadaan penduduk Jazirah Arab pada masa itu cenderung hidup nomaden (tidak tetap) untuk menunjang kebutuhan sehari-hari seperti air dan tempat nyaman. Selain itu mereka hidup dengan berkelompok/bersuku yang dimana mereka kerap kali berperang antar suku sampai terjadi pertumpahan darah antar mereka. Pada masa itu bisa dibilang kehidupan penduduk arab merupakan kehidupan yang sangat keras.

Arab sebelum pengutusan Rasulullah saw. terkenal memiliki watak pejuang keras di tengah kehidupan yang begitu sulit pada masa itu.

Adapun daerah di semenanjung jazirah Arab yang tergolong daerah yang dihuni oleh banyak penduduk adalah kota Mekkah dan Yatsrib, dikarenakan daerahnya yang memiliki persediaan air yang cukup banyak. Sedangkan di daerah Yaman terkenal dengan daerah terkaya diantara daerah-daerah Arab lainyya, karena mereka memiliki peradaban yang lumayan maju dengan kegiatan perdagangan, perpolitikan dan juga hasil tambang.

Dalam hal kasta, para ahli sejarah mengatakan bahwa pada masa Arab sebelum adanya Nabi saw. terbagi menjadi tiga tingkatan diantaranya;
1. Arab Ba’idah, yaitu kaum Arab yang telah lekang peradabannya seperti kaum ‘Ad dan lainya
2. Arab ‘Aribah, yaitu kaum asli penduduk Arab
3. Arab Musta’robah, mereka adalah pendatang yang datang ke Arab kemudaian bergaul dan menetap disana sampai menjadi penduduk tetap sejak kedatangannya Nabi Ismail as.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya bangsa arab merupakan bangsa yang sangat memuliakan nasab. Kemudian nantinya nasab ini adalah menjadi salah satu ciri dari agama islam secara menyeluruh. Syekh Izzuddin berkata: “Diantara ciri khas umat islam adalah menjaga sanad/keilmuan dan nasab/keturunan).

Setelah membahas tentang kondisi geografis dan penduduk di Jazirah Arab, pengarang memaparkan hubungan antara Jazirah Arab dengan Nabi-nabi terdahulu dan agama-agama samawi.
1. Nabi Hud as. yang diutus untuk kaum Ad yang dimana kaum Ad merupakan bagian dari Arab Baidah,
2. Nabi Sholeh as. yang diutus di Jazirah Arab tepatnya untuk kaum Tsamud yang tinggal di daerah Hijr yang berada diantara Hijaz dan Tabuk,
4. Nabi Ibrahim as. yang membangun ka’bah bersama anaknya, nabi Ismail as.
3. Nabi Ismail as. yang hidup dan meninggal di Jazirah Arab,
4. Nabi Syuaib as. yang juga diutus di jazirah Arab.

Kemudian dilihat dari segi peradaban bahasa, bangsa arab memiliki banyak sekali lahjah di dalam bahasa arab itu sendiri, namun yang mempersatukan mereka adalah bahasa resmi atau yang dikenal dengan istilah bahasa arab fushah.

Selanjutnya, diantara banyaknya kabilah yang tersebar, kabilah Quraisy merupakan kabilah yang terpandang di jazirah Arab. Asal usul penamaan kabilah ini adalah dari keturunan Fihr ibn Malik ibn Nadhr (Quraisy). Nama ini kemudian menyebar ke semua keturunannya sampai menjadi nama kabilah yang terkenal dengan kemuliaan nasabnya yang terjaga, petinggi kaum-kaum lainnya, kefasihan berbicara, akhlak yang mulia dan juga keberaniannya.
Dari semua penjelasan diatas, dapat diketahui bahwasanya bangsa Arab merupakan bangsa yang memiliki peradaban yang begitu luar biasa bukan seperti anggapan beberapa orang yang mengatakan hal sebaliknya. Dan juga bangsa Arab memiliki asal-usul yang yang jelas serta mempunyai bukti sejarah yang nyata.

Rep. Ilham Azmi (anggota div. keilmuan)

Bagikan :

Artikel Lainnya

Boyean Budaye, sebuah pencapaian...
    Acara Pentas Seni yang diadakan di Teatro Afaq, ...
Boyean Budaye Sebagai Ajang Sila...
    Kairo, 31 Agustus 2024- M. Hibatillah Alhasanin ...
Adakan Pentas Boyean Budaya, Sir...
  Kairo, 31 Agustus 2024 – M. Hibatillah Al – Hasanin sel...
Ribuan Wafidin Penuhi Jami' Al-A...
Ribuan Wafidin Penuhi Jami’ Al-Azhar pada Pembukaan Kade...
Siap Terima Zakat Fitrah; Rumah ...
  Siap Terima Zakat Fitrah; Rumah Amal Adakan Dauroh Zaka...
Nahdliyin Sasak; Bukti Keberagam...
Nahdliyin Sasak; Bukti Keberagaman dan Kesatuan Masyarakat KM-...

Download App KM-NTB Mesir

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Artikel, Update Informasi KM-NTB Mesir Hanya dalam Genggaman

Hubungi kami di : +201550341221

Kirim email ke kaminusatenggaradanbali@gmail.com

Download App KM-NTB Mesir

Nikmati Cara Mudah dan Menyenangkan Ketika Membaca Artikel, Update Informasi KM-NTB Mesir Hanya dalam Genggaman