Tuan Guru Haji Umar Kelayu
*Kelahiran*
Tuan Guru Haji Umar dilahirkan di Desa Kelayu Kecamatan Selong Kabupaten Lombok Timur NTB sekitar tahun 1208 H. (1789 M) dari pasangan Kyai Retane alias Syekh Abdullah dan Hajjah Siti Aminah. Dalam konteks sosial-keagamaan leluhurnya terkenal ‘alim dan taat menjalankan syari’at agama Islam. Mereka tergolong bergaris keturunan darah biru kerajaan Selaparang, yang berasal dari keturunan Penghulu Agung kerajaan Selaparang yaitu Kyai Nurul Huda, ia mempunyai seorang putra yang bernama Kyai Ratane, Kyai Ratane mempunyai tujuh orang anak, salah satunya adalah TGH, Umar Kelayu.
Kyai Nurul Huda dikenal juga dengan Datuk Uda, adalah kakek dari TGH Umar Kelayu yang merupakan putra dari Penghulu Agung Kerajaan Selaparang. Sedang ayah dari TGH Umar adalah Kyai Ratane Yang kemudian juga diangkat sebagai Qadi di Selaparang.
*Pendidikan*
TGH Umar Kelayu mula-mula belajar membaca Al-Qur’an pada Ayahandanya Kyai Ratane, kemudian pada Haji Muhammad Yasin yang juga berasal dari Desa Kelayu. Kemudian berguru pada Tuan Guru Haji Mustafa di Sekarbela yang ketika itu disebut-sebut masyarakat ahli Nahwu dan kepada Tuan Guru Haji Muhammad Amin di Sesele untuk belajar Tafsir, Qawaid, dan Ilmu Nahwu.
Ia menunaikan Ibadah haji pertama kalinya ketika berumur 14 tahun, selama di Makkah ia mengikuti pengajian halaqah di Masjidil Haram, dan tinggal di sini selama 15 tahun, di antara gurunya adalah Syekh Musthofa Bin Muhammad Al-Afifi, salah seorang ulama ahli hadis. Syekh Mustafa Al-Afifi adalah guru dari para ulama Nusantara abad 19 M, beberapa di antaranya adalah : Hasan Mustafa Garut (1268H./1852M–1348H./1930M) ulama yang produktif menulis dalam bahasa Sunda, KH. Ahmad Khalil Bangkalan (1235H/1820M–1341H/1923M) dikenal sebagai guru para ulama Madura.
*Murid-muridnya*
Murid-muridnya
TGH Umar mempunyai murid yang cukup banyak dari berbagai negeri dan daerah seperti : Palembang, Johor, Kedah, Jawa, Bali, Perak, Lampung dan Lombok. Murid-muridnya yang terkenal dan menjadi ulama’ besar di luar Lombok antara lain: Syekh Muhammad Zen Bawean (Makkatul Mukarramah),Tuan Guru Haji Abdul Patah Pontianak (kalimantan), Tuanku Haji Daud Palembang (Sumatra), Buya Haji Nawawi Lampung (Sumatra), Gurutta H. Abdurahim Kedah, KH. Hasyim Asy’ari (Pendiri Nahdatul Ulama).
Sedangkan yang dari Lombok sebagai penerus perjuanganya antara lain; TGH. Rais Sekarbela, TGH. Saleh Hambali Bengkel, TGH. Abdul Hamid Pejeruk Mataram, TGH. As’ari Sekarbela, TGH. Abdul Karim Praya, TGH. Mali Pagutan, TGH. Muhammad Saleh alias Tuan Guru Lopan, TGH. Syarafuddin Pancor, TGH. Badarul Islam Pancor (putra beliau), TGH. Muhammad Ali Kelayu (Keponakan), TGH. Abdullah Kelayu, TGH. Zainuddin Tanjung, TGH. Mohammad Thohir Mamben, TGH. Nuh.
Dari murid-murid TGH Umar Kelayu tersebut banyak yang kemudian menjadi tokoh-tokoh penting di organisasi kemasyarakaatn Islam seperti NU dan NW di Lombok, juga banyak yang kemudian menjadi guru tarekat.
*#ulamanusantara*
*#div.humas #div.medinfo*
*#kmntesir* *#kabinetmeditasi*