Foto Bersama di depan Hall 4 |
Selasa (27/1), Kegiatan termin ke dua setiap Kekeluargaan Nusantara sudah
mulai di buka. KM-NTB Mesir sendiri memilih untuk memulai kegiatan termin ke dua
kali ini dengan mengadakan Rihlah Ilmiah,
yaitu dengan mengunjungi Cairo International Book Fair (Pameran Buku
Internasional di Cairo). Mula-mula, semua peserta diinstruksikan untuk
berkumpul di Sekretariat KM-NTB, Abbas
Aqad, Nasr City. Kemudian berangkat bersama ke lokasi Ma’ridh.
mulai di buka. KM-NTB Mesir sendiri memilih untuk memulai kegiatan termin ke dua
kali ini dengan mengadakan Rihlah Ilmiah,
yaitu dengan mengunjungi Cairo International Book Fair (Pameran Buku
Internasional di Cairo). Mula-mula, semua peserta diinstruksikan untuk
berkumpul di Sekretariat KM-NTB, Abbas
Aqad, Nasr City. Kemudian berangkat bersama ke lokasi Ma’ridh.
Kendati kegiatan pertama dan
pembuka, antusiasme para peserta untuk meramaikan kegiatan ini cukup besar, itu sangat terlihat dari jumlah partisipan
yang datang, tak kurang dari 30 orang ikut serta dalam kegiatan ini, melebihi target yang diharapkan oleh panitia
(Div. HUMAS). Tak hanya dari MABA (red. Mahasiswa Baru) saja, beberapa senior pun terlihat ikut ambil
bagian.
pembuka, antusiasme para peserta untuk meramaikan kegiatan ini cukup besar, itu sangat terlihat dari jumlah partisipan
yang datang, tak kurang dari 30 orang ikut serta dalam kegiatan ini, melebihi target yang diharapkan oleh panitia
(Div. HUMAS). Tak hanya dari MABA (red. Mahasiswa Baru) saja, beberapa senior pun terlihat ikut ambil
bagian.
Sesampainya di lokasi, dengan komando dari ketua panitia, Ustadz Andri Wahyudi, semua peserta berkumpul di satu tempat (di
depan Hall 4) untuk mendengarkan arahan-arahan sebelum memulai menjelajah. Untuk
mengoptimalkan kegiatan ini, para peserta dibagi menjadi 6 kelompok, dengan Akhwat (Peserta Putri) yang tidak terlalu banyak, dikumpulkan
menjadi satu kelompok.
depan Hall 4) untuk mendengarkan arahan-arahan sebelum memulai menjelajah. Untuk
mengoptimalkan kegiatan ini, para peserta dibagi menjadi 6 kelompok, dengan Akhwat (Peserta Putri) yang tidak terlalu banyak, dikumpulkan
menjadi satu kelompok.
Dalam arahan tersebut, pembimbing menyebutkan setidaknya empat
tujuan utama diadakan Rihlah Ma’rid ini: Pertama, untuk memperlihatkan ke
peserta bagaimana kecintaan warga mesir (Pada Khususnya) kepada literasi, sebagaimana terlihat dari membeludaknya
pengunjung yang datang memenuhi setiap stan Percetakan yang ikut serta, dan diharapkan aura positif tersebut
dapat tertularkan. Dua, dengan tujuan
menumbuh kembangkan kecintaan peserta terhadap buku dan meningkatkan minat
baca. Buku bukan hanya sekedar dibeli untuk dijadikan pajangan, tetapi untuk dibaca dan diresapi isi
kandungannya. Tiga, memperkenalkan
peserta dengan kitab-kitab yang recommend (red. Direkomendasikan) untuk
mereka sebagai pemula, supaya tetap
dalam manhaj yang benar dalam meneguk dilautan ilmu. Empat, Sebagai ajang
silaturrohmi di antara peserta.
tujuan utama diadakan Rihlah Ma’rid ini: Pertama, untuk memperlihatkan ke
peserta bagaimana kecintaan warga mesir (Pada Khususnya) kepada literasi, sebagaimana terlihat dari membeludaknya
pengunjung yang datang memenuhi setiap stan Percetakan yang ikut serta, dan diharapkan aura positif tersebut
dapat tertularkan. Dua, dengan tujuan
menumbuh kembangkan kecintaan peserta terhadap buku dan meningkatkan minat
baca. Buku bukan hanya sekedar dibeli untuk dijadikan pajangan, tetapi untuk dibaca dan diresapi isi
kandungannya. Tiga, memperkenalkan
peserta dengan kitab-kitab yang recommend (red. Direkomendasikan) untuk
mereka sebagai pemula, supaya tetap
dalam manhaj yang benar dalam meneguk dilautan ilmu. Empat, Sebagai ajang
silaturrohmi di antara peserta.
Seusai mendengarkan arahan, setiap kelompok yang telah ditentukan
ditemani oleh dua orang senior sebagai
pembimbing. Pembimbing dalam hal ini
ditugaskan untuk menjelaskan kepada peserta prihal seputar maktabah dan kitab, serta menjawab keingintahuan peserta terhadap buku dan percetakan.
ditemani oleh dua orang senior sebagai
pembimbing. Pembimbing dalam hal ini
ditugaskan untuk menjelaskan kepada peserta prihal seputar maktabah dan kitab, serta menjawab keingintahuan peserta terhadap buku dan percetakan.
Dikutip dari wawancara yang
diadakan dengan Wakil Gubernur KM-NTB, Ustadz Rifki Ramdani, terkait kegiatan
ini, beliau berkata:
diadakan dengan Wakil Gubernur KM-NTB, Ustadz Rifki Ramdani, terkait kegiatan
ini, beliau berkata:
“Tujuan kita mengadakan kegiatan
ini untuk mempengenalankan secara Ijmali (Global), bukan untuk
menjelaskan secara detail semua jenis kitab serta Maktabah (Toko Buku/ Percetakan)
yang ikut serta dalam pameran kali ini. Karena itu semua tidak mungkin
dilakukan dalam satu hari saja, membutuhkan waktu yang tidak
sedikit dan juga membutuhkan pemateri yang sangat berkompeten dalam bidangnya.”
ini untuk mempengenalankan secara Ijmali (Global), bukan untuk
menjelaskan secara detail semua jenis kitab serta Maktabah (Toko Buku/ Percetakan)
yang ikut serta dalam pameran kali ini. Karena itu semua tidak mungkin
dilakukan dalam satu hari saja, membutuhkan waktu yang tidak
sedikit dan juga membutuhkan pemateri yang sangat berkompeten dalam bidangnya.”
“Selanjutnya, kami tidak akan
cukupkan sampai di sini. Kami sangat membuka ruang bagi setiap peserta yang
ingin bertanya seputar kitab maupun percetakan-percetakkan yang recommended
setelah kegiatan ini usai.” Tutupnya.
cukupkan sampai di sini. Kami sangat membuka ruang bagi setiap peserta yang
ingin bertanya seputar kitab maupun percetakan-percetakkan yang recommended
setelah kegiatan ini usai.” Tutupnya.
Rihlah Ilmiah ini berakhir pada
pukul 5 sore waktu Kairo. Semua peserta
berkumpul di Hall 2, kemudian bersama-sama berangkat pulang.
pukul 5 sore waktu Kairo. Semua peserta
berkumpul di Hall 2, kemudian bersama-sama berangkat pulang.
(El_Din)