Dari Kanan: Dr. Willy Oktavian, Dr. Usman Syihab, Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi, Pak Muchlason Jalaluddin, M.Si ketika di Aula KM-NTB Mesir |
Dalam
kapasitasnya sebagai Ketua Organisasi Induk Alumni Al-Azhar cabang Indonesia (OIAA),
Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi melakukan kunjungan dinas ke Kairo hari ini, Rabu 17
Oktober 2018. Dalam kunjungan kilat yang tidak lebih dari 24 jam, TGB
menunaikan tugas-tugas krusialnya dengan sukses dan mulus di ibu kota Mesir
yang penuh keramaian ini. “Alhamdulillah al-muhimmah tammat bi
najah.” Ucap syukurnya di hadapan hadirin Acara Motivation Talk bersama Masisir.
kapasitasnya sebagai Ketua Organisasi Induk Alumni Al-Azhar cabang Indonesia (OIAA),
Dr. TGB. Muhammad Zainul Majdi melakukan kunjungan dinas ke Kairo hari ini, Rabu 17
Oktober 2018. Dalam kunjungan kilat yang tidak lebih dari 24 jam, TGB
menunaikan tugas-tugas krusialnya dengan sukses dan mulus di ibu kota Mesir
yang penuh keramaian ini. “Alhamdulillah al-muhimmah tammat bi
najah.” Ucap syukurnya di hadapan hadirin Acara Motivation Talk bersama Masisir.
Ditemani
Dr. Willi Oktavian yang juga pengurus OIAA cabang Indonesia sekaligus penanggung jawab pemberangkatan camaba Al-Azhar 2018, TGB mendarat di
Cairo International Airport pada pukul 2.00 dini hari. Bukannya langsung mencari peristirahatan di Hotel,
beliau memilih singgah di rumah sederhana tempat tinggal puteranya Muhammad
Rifki Farobi yang terletak di belakang Masjid Azhar. Lalu melakukan shalat Subuh
berjamaah di Masjid Sayidina Husein.
Dr. Willi Oktavian yang juga pengurus OIAA cabang Indonesia sekaligus penanggung jawab pemberangkatan camaba Al-Azhar 2018, TGB mendarat di
Cairo International Airport pada pukul 2.00 dini hari. Bukannya langsung mencari peristirahatan di Hotel,
beliau memilih singgah di rumah sederhana tempat tinggal puteranya Muhammad
Rifki Farobi yang terletak di belakang Masjid Azhar. Lalu melakukan shalat Subuh
berjamaah di Masjid Sayidina Husein.
Setelah
mengisi energi yang cukup, bersama tim menunaikan misi yang terdiri dari Bapak Atdikbud Kairo
Dr. Usman Syihab, Bapak Muchlason Jalaluddin, M.Si. dan Bapak Cecep
Taufiqurrahman, MA.; TGB melangkah melaksanakan tugas-tugasnya mulai dari
mendatangi Kantor Masyikhah al-Azhar. Di kantor yang berdiri gagah di Jalan Shalah Salim itu mereka disambut hangat oleh Deputi Grand Syekh
Al-Azhar Prof. Dr. Shalih Abbas mewakili Prof. Dr. Ahmad al-Thayyib yang tengah
berkunjung ke beberapa Negara di Eropa.
mengisi energi yang cukup, bersama tim menunaikan misi yang terdiri dari Bapak Atdikbud Kairo
Dr. Usman Syihab, Bapak Muchlason Jalaluddin, M.Si. dan Bapak Cecep
Taufiqurrahman, MA.; TGB melangkah melaksanakan tugas-tugasnya mulai dari
mendatangi Kantor Masyikhah al-Azhar. Di kantor yang berdiri gagah di Jalan Shalah Salim itu mereka disambut hangat oleh Deputi Grand Syekh
Al-Azhar Prof. Dr. Shalih Abbas mewakili Prof. Dr. Ahmad al-Thayyib yang tengah
berkunjung ke beberapa Negara di Eropa.
![]() |
Bersama Deputi Grand Syekh Azhar di Kantor Masyikhah |
“Alhamdulillah tadi Deputi Grand Syekh Al-Azhar menyampaikan
penjelasan verbal kepada kami yang menegaskan bahwa muwāfaqoh amniyah untuk
sebanyak 1982 orang calon mahasiswa baru, Alhamdulillah resmi keluar hari tadi. Muwafaqoh inilah
yang akan menjadi dasar pemrosesan visa para calon mahasiswa baru sebagai izin
masuk ke Mesir untuk belajar di Universitas Al-Azhar.” Terangnya
memberikan kabar gembira yang disambut tepuk tangan hadirin.
penjelasan verbal kepada kami yang menegaskan bahwa muwāfaqoh amniyah untuk
sebanyak 1982 orang calon mahasiswa baru, Alhamdulillah resmi keluar hari tadi. Muwafaqoh inilah
yang akan menjadi dasar pemrosesan visa para calon mahasiswa baru sebagai izin
masuk ke Mesir untuk belajar di Universitas Al-Azhar.” Terangnya
memberikan kabar gembira yang disambut tepuk tangan hadirin.
Sebagaimana
diketahui, sudah empat bulan sejak pengumuman rilis nama-nama peserta yang
lulus ujian seleksi masuk Universitas Al-Azhar melalui Kementerian Agama RI, namun
keberangkatan yang semula dijadwalkan berangsur Agustus dan September, sampai
kemarin masih belum ada kejelasan sebab kendala dari pihak keamanan Negara
Mesir. Berbagai macam langkah-langkah telah dilakukan oleh Ketua OIAA dalam mempermudah pengurusan camaba tahun ini, mulai dari mengadakan pertemuan khusus dengan Duta Besar Mesir di Jakarta membahas problem dan solusi mengenai permasalahan ini sampai kegiatan diplomasi bersama pihak Kemenlu, OIAA dan KBRI di
sini.
Menurut Pak Muchlason, pihak keamanan Mesir baru hari ini memberikan
surat persetujuan begitu digertak bahwa Ketua OIAA akan langsung turun tangan
kesini untuk mengurus apabila permasalahannya masih bertele-tele. Bahkan menurut kabar yang telah ada, pengurusan legalisasi yang tadinya ditetapkan oleh KEMENLU Indonesia tentang pengecualian Mesir sebagai negara tujuan tanpa harus melalui proses terjemah dan legalisir dokumen di Indonesia akhirnya akan disahkan sebelum mendaratnya Dubes di Indonesia.
Lebih lanjut Ketua OIAA berpesan kepada para camaba tahun 2018 ini agar senantiasa bersikap tenang dan kondusif atas semua ini karena kita telah menemukan titik terangnya kali ini. “InsyaAllah semuanya akan diperlancar oleh Allah SWT.”
diketahui, sudah empat bulan sejak pengumuman rilis nama-nama peserta yang
lulus ujian seleksi masuk Universitas Al-Azhar melalui Kementerian Agama RI, namun
keberangkatan yang semula dijadwalkan berangsur Agustus dan September, sampai
kemarin masih belum ada kejelasan sebab kendala dari pihak keamanan Negara
Mesir. Berbagai macam langkah-langkah telah dilakukan oleh Ketua OIAA dalam mempermudah pengurusan camaba tahun ini, mulai dari mengadakan pertemuan khusus dengan Duta Besar Mesir di Jakarta membahas problem dan solusi mengenai permasalahan ini sampai kegiatan diplomasi bersama pihak Kemenlu, OIAA dan KBRI di
sini.
Menurut Pak Muchlason, pihak keamanan Mesir baru hari ini memberikan
surat persetujuan begitu digertak bahwa Ketua OIAA akan langsung turun tangan
kesini untuk mengurus apabila permasalahannya masih bertele-tele. Bahkan menurut kabar yang telah ada, pengurusan legalisasi yang tadinya ditetapkan oleh KEMENLU Indonesia tentang pengecualian Mesir sebagai negara tujuan tanpa harus melalui proses terjemah dan legalisir dokumen di Indonesia akhirnya akan disahkan sebelum mendaratnya Dubes di Indonesia.
Lebih lanjut Ketua OIAA berpesan kepada para camaba tahun 2018 ini agar senantiasa bersikap tenang dan kondusif atas semua ini karena kita telah menemukan titik terangnya kali ini. “InsyaAllah semuanya akan diperlancar oleh Allah SWT.”
Sambutan Abdul Karim Kertasari Gubernur KM-NTB Mesir 2018-2019 |
Setelah menuntaskan misi itu, siang tadi juga TGB dan rombongan menghadiri undangan perkumpulan bersama
pengurus OIAA pusat bertempat di Markaz Syekh Zayed Ali Nahyan. Lalu
memanfaatkan waktu menyalurkan hobi membacanya dengan memborong kitab di Maktabah Darus Salam Nashr City.
Gubernur
NTB dua periode ini mengungkapkan kelegaan bisa menyelesaikan urusan-urusan ini
dengan waktu yang efisien. “Kebahagiaan ini bertambah karena bisa bertemu
dengan adik-adik Mahasiswa Indonesia di sini, bertempat di Aula KM-NTB yang
untuk kedua kalinya setelah tahun lalu. Alhamdulillah saya senang mendengar
kemajuan demi kemajuan yang disampaikan oleh gubernur KM-NTB tadi dalam
program-programnya.”
NTB dua periode ini mengungkapkan kelegaan bisa menyelesaikan urusan-urusan ini
dengan waktu yang efisien. “Kebahagiaan ini bertambah karena bisa bertemu
dengan adik-adik Mahasiswa Indonesia di sini, bertempat di Aula KM-NTB yang
untuk kedua kalinya setelah tahun lalu. Alhamdulillah saya senang mendengar
kemajuan demi kemajuan yang disampaikan oleh gubernur KM-NTB tadi dalam
program-programnya.”
Doktor dari Jurusan Tafsir itu senang bisa bernostalgia
dengan para sahabat sepantarannya yang dulu berbarengan menjadi mahasiswa pada awal tahun 1990 dan kini duduk
menemaninya di kursi depan, yaitu Dr. Usman Syihab dan Pak Mukhlason Jalaludin. “Saya
merasa terhormat duduk bersama dengan tokoh-tokoh yang kiprah dan kontribusi
mereka besar dalam membantu urusan-urusan mahasiswa pelajar ilmu agama di Mesir.”
dengan para sahabat sepantarannya yang dulu berbarengan menjadi mahasiswa pada awal tahun 1990 dan kini duduk
menemaninya di kursi depan, yaitu Dr. Usman Syihab dan Pak Mukhlason Jalaludin. “Saya
merasa terhormat duduk bersama dengan tokoh-tokoh yang kiprah dan kontribusi
mereka besar dalam membantu urusan-urusan mahasiswa pelajar ilmu agama di Mesir.”
TGB
menyampaikan penghormatan kepada Presiden PPMI Mesir, Ketua Wihdah, Gubernur
KM-NTB Mesir dan semua hadirin dari kalangan mahasiswa yang memadati Aula KM-NTB.
Kembali terkait dengan calon mahasiswa baru, beliau berpesan: “Nanti
ketika adik-adik camaba berangkat tepat pada waktunya, dengan begini
teman-teman disini juga harus menyiapkan diri menjadi kakak-kakak senior yang
baik untuk membina dan mengasuh adik-adiknya.”
menyampaikan penghormatan kepada Presiden PPMI Mesir, Ketua Wihdah, Gubernur
KM-NTB Mesir dan semua hadirin dari kalangan mahasiswa yang memadati Aula KM-NTB.
Kembali terkait dengan calon mahasiswa baru, beliau berpesan: “Nanti
ketika adik-adik camaba berangkat tepat pada waktunya, dengan begini
teman-teman disini juga harus menyiapkan diri menjadi kakak-kakak senior yang
baik untuk membina dan mengasuh adik-adiknya.”
TGB menaruh
harapan besar agar semua mahasiswa belajar disini dengan baik dan mempersiapkan diri menjadi kader-kader
yang mengokohkan Wasathiyyatul Islam (moderasi Islam) sebagai Manhaj
al-Azhariy al-Ashīl, selaku suatu konsep metodologi berfikir yang terus
dipertahankan oleh Al-Azhar dalam berinteraksi dengan teks-teks dan berinteraksi
dengan khazanah keagamaan.
Dalam Motivation Talk ini, TGB memberikan banyak arahan-arahan berharga menjadi bekal para kader Azhariyyin ketika saatnya mengabdi untuk negeri.
harapan besar agar semua mahasiswa belajar disini dengan baik dan mempersiapkan diri menjadi kader-kader
yang mengokohkan Wasathiyyatul Islam (moderasi Islam) sebagai Manhaj
al-Azhariy al-Ashīl, selaku suatu konsep metodologi berfikir yang terus
dipertahankan oleh Al-Azhar dalam berinteraksi dengan teks-teks dan berinteraksi
dengan khazanah keagamaan.
Dalam Motivation Talk ini, TGB memberikan banyak arahan-arahan berharga menjadi bekal para kader Azhariyyin ketika saatnya mengabdi untuk negeri.
—
Muhammad Zainuddin Ruslan