How to be a good Azhari |
Darrasa – Untuk memberikan pondasi kokoh bagi mahasiswa baru angkatan kedatangan 2018 agar bisa memahami esensi manhaj Al-Azhar dan juga ke-Mesiran, KMNTB Mesir mengadakan “Orientasi Mahasiswa Baru” atau biasa disebut ormaba , pada hari Sabtu, 9 Februari 2019 yang bertempat di Hadiqoh Al-Azhar Darrasah.
Meskipun acara ini terkesan cukup lama kemudian diadakan, melihat dari awal kedatangan teman-teman baru sekitar dua bulan yang lalu, namun berkat kekompakan dan semangat semua bisa berjalan dengan lancar dan sukses.
Acara ini dimulai sekitar pukul satu siang setelah dibuka langsung oleh gubernur KM-NTB Ustadz Abdul Karim. Dalam sambutannya, beliau mengajak semua teman-teman agar tetap aktif di kekeluargaan kita tercinta, karena inilah wadah kita bersama untuk saling memotivasi dan saling tolong menolong sebagaimana keluarga asli kita di kampung halaman.
Sambutan Ketua KMNTB Abdul Karim Jaelani |
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparaan “Shock Culture” yang berisi informasi adat-adat kebudayaan seputar Mesir oleh salah satu pengurus KM-NTB yaitu ustadz Badrul Jihad. Perlunya ini disampaikan karena sudah tentu budaya kita di Indonesia dengan Mesir sangat jauhlah berbeda, maka sebagai seorang tamu di negeri orang kita harusnya bisa menjaga adab dan tidak merusak tatanan kehidupan yang telah ditetapkan oleh masyarakat Mesir sendiri.
Setelah banyak materi ke-Mesiran yang disampaikan sebelumnya, selanjutnya yang menjadi Top Speaker acara kali ini adalah tokoh paling senior yang masih berada di KMNTB yaitu TGH. Syamsul Hadi, Lc. Beliau menyampaikan nasihat-nasihat dan pesan-pesan penting mengenai cara menuntut di negeri para nabi ini. Sebagaimana ka’bah yang menjadi kiblat ibadah sholat, Al-Azhar juga dianggap menjadi kiblat untuk dunia keilmuan islam.
Tentulah harus memahami cara-cara menuntut ilmu yang baik, karena di Mesir ini banyak sekali godaan bahkan cobaan yang sangat berat untuk dihadapi seorang penuntut ilmu. Beliau berpesan agar para camaba pintar-pintar me-manage waktu mereka selagi masih diberikan keseempatan sebelum menyesal nantinya dan juga berpesan agar para mahasiswa tahu dimana tingkatan keilmuannya sehingga tidak sembarangan meloncat-loncat pelajaran yang bukan tingkatannya.
Setelah selesai pemaparan materi, masing-masing pemateri memberikan pertanyaan berhadiah berdasarkan apa yang telah disampaikan. Para peserta antusias untuk menjawab pertanyaan yang diberikan pemateri, terhitung sekitar 10 kitab berkelas habis dibagikan kepada penjawab yang bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan.
Acara semi formal pun selesai tepat beriringan dengan dikumandangkannya azan sholat ashar, namun sebelum dilaksanakannya sholat berjamaah, terlebih dahulu diadakan pemilihan nama marhalah beserta siapakah nahkoda yang akan memimpin angkatan kedatangan 2018 KMNTB ini.
Peserta dipersilahkan untuk mempersentasikan nama-nama pilihan mereka dengan menyebutkan arti dari penamaan tersebut. Dari sekitar empat nama yang diajukan, terpilihlah nama “ITTIHADUS SHOFA” dimana filosofi penamaannya adalah bahwa angkatan ini adalah bentuk dari sebuah persatuan suci yang akan memberikan manfaat untuk semua orang yang berada di dalamnya maupun sekitarnya.
Nama marhalah sudah ditentukan, kemudian tinggal siapa yang akan menahkodai kapal besar ini. Empat calon maju mendeklarasikan dirinya untuk menjadi ketua marhalah tahun ini. Masing-masing memiliki visi dan misi yang luar biasa, terlihat semangat membara dari setiap calon, namun harus ada satu yang keluar menjadi peemenang kontestasi ini. Terpilihlah saudara Lukmanul Hakim yang bertipe murah senyum dan memiliki sopan santun luar biasa. Ia mampu meyakinkan dan membuat teman-temannya tersihir dengan janji-janji manisnya sampai akhirnya ia terpilih untuk menjadi ketua marhalah tahun ini.
Lelah dengan model acara resmi dan kebingungan menentukan pilihan, tibalah saatnya agenda seru yang ditunggu-tunggu yaitu games berhadiah.
Peserta terbagi menjadi lima kelompok, mulai dari kelompok Darrasa yang dibimbing oleh ustadz Karim dan ustdz Qodri, kemudian kelompok Sadis dibimbing oleh ustadz Faizi dan ustadz Haru, kelompok Sabi’ dibimbing oleh ustadz Yuda bersama ustdz Andri, kelompok Tabbah dibimbing oleh ustdz Muhyi dan ustadz Zia, dan terakhir kelompok Asyir dibimbing oleh ustadz Jihad dan ustadz Soni.
Ada lima pertandingan seru yang dilombakan, diantaranya ada yang khusus untuk banin yaitu : karet estafet, sarung berantai, dan makan oreo. Sedangkan banat memiliki dua cabang lomba yaitu : memasukkan benang ke dalam jarum dan tebak kata dengan isyarat.
Permainan berjalan sangat seru sampai mengocok perut untuk tertawa, setiap kelompok memiliki yel-yel penyemangat masing-masing walaupun kadang-kadang terdengar seperti mengejek kelompok lain. Seperti contohnya yel-yel kelompok Darosah “NGGA APA-APA KALAH YANG PENTING SOMBONG” kira-kira begitu.
Setelah pengkalkulasian nilai masing-masing cabang mata lomba, keluarlah hasil pemenang lomba mulai dari urutan satu dampai lima.
Grup Sadis keluar menjadi juara satu, kemudian grup Tabbah, setelah itu grup Darrasah disusul grup Asyir, dan yang menjadi pengosek adalah grup Sabi’
Salah satu grup terbaik Grup Tabbah |
Acara ditutup dengan doa dan makan bersama setalah sholat magrib berjamaah. Semoga dengan diadakannya acara ini, tali kekeluargaan kita semakin terikat kuat dan bersama-sama menuju kesuksesan di masa depan.
Selamat menyelam di dunia ilmu angkatan ittihadus shofa ! Tetap kompak, bersama maju menyongsong masa depan !
MZUH