Ramadhan sudah berjalan setengah bulan. Tak perlu lagi menghitungnya, terlihat dari bagaimana bulan bersinar terang tadi malam. Biasanya aku menghitungnya seperti itu, ajaran dari orang-orang dulu. Katanya, jika bulan terlihat paripurna berarti sudah memasuki tengah bulan hijriah, semakin maju tanggalnya maka semakin terkikis lapisannya, mungkin jika beruntung bisa melihat bentuk bulan sabit yang tak kalah indah dari senyummu, loh. Entahlah, aku yakin hal seperti ini pasti ada penjelasannya ilmiahnya. namanya juga anak kampung, penjelasan seperti apapun akan diterima mentah- mentah tanpa mau bertanya bagaimana yang semestinya, mungkin.
Hari ini, hari ke 16 bulan ramadhan. Ada yang berbeda dengan suasana kampung, terutama mushola tempat kami biasa melakasanakan ibadah taraweh. Dari pagi terlihat para abang-abang sibuk sekali disekitaran mushola. Bolak-balik, mondar-mandir membawa kayu, papan, paku, palu dan aksesoris lainnya. Sedangkan para kakak-kakak terlihat riang memotong, menggunting atau apalah itu sambil sesekali tertawa kecil melirik para abang-abang yang sibuk bekerja, eh.
Kata mamak, nanti malam akan ada acara besar dikampung kami, acara yang hanya dilaksanakan pada bulan suci romadhon, acara yang sakral dan adzim. Belakangan ini baru aku tahu namanya..yaitu peringatan nuzulul qur’an.
“amrin, kau tak pergi ngaji ketempat gurumu?” tanya mamak ketika aku masih masygul memperhatikan keramaian mushola depan rumah.
“eh, emang ga libur ya mak ngajinya?” aku bertanya balik ke mamak, berharap jawaban mamak iya.
“oi, memang gurumu ada bilang libur ngaji hari ini mrin?”
“nggak si mak” jawabku cengengesan. Hedeh…Harapa pupus.
***
Sodaqullahuladzim….
Ngaji sudah selesai, kalo dilihat dari jam dinding rumah guru langit, kira-kira masih ada sekitar 15 menit waktu luang sebelum jadwal yang sebenarnya selesai.
“guru mau tanya” salah satu murid ngaji guru angkat tangan, namanya ipul, anaknya baru masuk kelas dua sekolah dasar.
“ya..ipul, mau tanya apa?”
“eh, hmm..itu guru, katanya nanti malam ada peringatan nuzulul qur’an ya, emang nuzulul qur’an itu apa sih guru? Kok sampe masjidnya dihias-hias, trus tempat kita ngaji dipindah kesini.” Tanya nya polos, yang diringi anggukan murid lain yang tentunya sama-sama polos.
“siapa yang beri tau kau pul, kalo malam ini peringatan malam nuzulul qur’an heh?” celetuk erwan, kakak kelas dua tingkat diatas ipul.”secara kau kan taunya maen aja” sambungnya lagi disertai tawa.
“bagaimana guru? Apakah guru bersedia menjelaskannya?” ipul rupanya tak tertarik meladeni erwan, yang diabaikan terlihat kesal.
“oh iya guru” belum sempat guru langit menjawab, aku juga ingin menanyakan sesuatu.”kenapa nuzulul qur’an diperingati tanggal 17 ramadhan? Bukannya dalam surat al-qodr itu disebutkan bahwa al-qur’an diturunkan pada malam lailatul qodr, sedangkan lailatul qodr sendiri jatuh pada 10 hari terakhir ramadhan?” semua yang mendengar pertanyaanku melongo dengan mulut mangap.
Guru langit terlihat mengirup napas dalam-dalam. Mungkin tidak menyangka juga kalo murid-murid ngajinya bertanya hal seperti ini. Sekarang dia mengamati muka kami satu-satu sambil sesekali tersenyum.
“Nuzulul qur’an..” ucapnya “ baiklah karna malam ini bertepatan dengan peringatan malam nuzulul qur’an, maka guru akan memberitahu kalian sedikit dari ilmu yang guru miliki, semoga ini bisa menghilangkan rasa penasaran kalian”
Semua wajah terlihat antusias, lupa kalo erwan tadi sempat hampir buat ribut.
“bulan ramadhan adalah bulan yang istimewa, bulan mulia dari semua bulan yang ada. Mengapa bisa istimewa? Karna didalamnya ada peristiwa nuzulul qur’an atau turunnya al-quran kemuka bumi. Perlu kita tahu, segala hal yang berkaitan dengan al-qur’an maka dia akan menjadi istimewa, bulan yang mana diturunkannya al-qur’an menjadi bulan yang paling mulia, manusia yang diwahyukan padanya qur’an menjadi manusia yang paling mulia, agama yang diturunkan bersamanya qur’an menjadi agama yang paling mulia, begitu juga seseorang yang bersamanya al-quran selalu membaca, mentadaburri, bahkan menghafalkanya maka dia juga akan menjadi mulia”
“nuzulul quran berasal dari kata nuzul dan qur’an. Kata nuzul secara harfiah, berarti menurunkan sesuatu dari yang tinggi ke yang rendah. Sedangkan al-quran ya al-qur’an, kitab suci ummat islam.”
“amrin coba kau buka qur’an albaqoroh ayat 185 dan baca artinya saja” perintah guru langit padaku.
“bulan ramadhan adalah bulan yang didalamnya diturunkan al-qur’an….”
“stop!” potong guru.
“ nuzulul qur’an adalah proses turunnya ayat al-quran dalam menyempurnakan ajaran islam sebagai petunjuk umat manusia.”
“ada dua tahapan proses turunnya al-qur’an, yang pertama, al-qur’an diturunkan dari lauhil mahfudz ke langit dunia dalam keadaan utuh, pada tahap ini al-qur’an diturunkan pada malam lailatul qodr. Sedangkan yang kedua, al-quran diturunkan secara bertahap melalui perantara malaikat jibril kepada rasulullah.”
“lalu mengapa terjadi pada tanggal 17 ramadhan?” sambung guru langit.
“ nah, untuk hal tepatnnya malam nuzulul qur’an mengapa pada tanggal 17 ramadhan itu, sebenernya terjadi beberapa perbedaan pendapat atau biasa disebut ikhtilaf. Tapi, dinegara kita ini..malam nuzulul qur’an selalu diperingati pada tanggal 17 ramadhan.”
Semua murid ngaji guru langit takzim mendengarkan. Sebagian manggut-manggut sok mengerti. Entah mengerti betulan atau dibuat-buat mengerti, Salah satunya erwan. Sebagiaan lagi hanya diam menerima tanpa mau menyela.
“pendapat ini diperkuat oleh pernyataan salah seorang syeikh dalam kitabnya yang menegaskan bahwa nuzulul qur’an yang pertama kali terjadi saat nabi menerima wahyu pertama di gua hira pada tahun 610 masehi ketika usia beliau 40 tahun dan itu bertepatan dengan 17 ramadhan, waulahu a’lam.”
“gimana pul, puas tidak sama jawabannya?” tanya guru pada ipul.
“paham guru” jawab ipul mantab, sambil mengepalkan tangan kanan didada. Apa-apan dia itu. Entah dia sungguhan paham atau hanya pura-pura paham.
“nuzulul quran dengan lailatul qodr itu dua peritiwa yang berbeda yang terjadi dibulan yang sama. Tadi sudah guru sebutkan kan, kalo pada malam lailatul qadr al-qur’an diturunkan secara utuh kelangit dunia atau kerennya baitul izzah.”semua murid ngaji hanya manggut-manggut
“ada keistimewaan yang Allah berikan pada malam lailatul qodr, siapa yang tahu?”
“malam lailatul qodr lebih baik dari seribu bulan guru.” Sahut sasa semangat.
“yap, benar sekali” puji guru pada sasa dan mengancungkan jempolnya.
“inilah malam puncak yang ditunggu-tunggu seluruh umat muslim, pada saat malam lailatul qodr…dunia ini rasanya damai sekali, Allah beserta para malaikat turun kelangit dunia untuk melihat siapa diantara hambanya yang meminta, yang memohon, yang bersimpuh, yang menangis mohon ampun. Allah akan mengabulkan semua doa yang diharapkan”
“malam lailatul qadr ini hanya Allah yang mengetahuinya, tak tau itu dimalam yang mana dari bulan puasa. Tapi, nabi memberikan petunjuk atas malam ini.dari hadist yang diriwayatkan oleh bukhari dan muslim yang artinya “ carilah malam lailatul qodr (dimalam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan ramadhan”.
“yosh, guru kira cukup sampai disini penjelasan tentang malam nuzulul quran dan lailatul qadr, guru harap..apa yang baru saja tersampaikan bisa membayar rasa penasaran kalian. Jika memang penjelasan masih kurang, berarti memang ilmunya yang masih dangkal, ok anak-anak.”
“ya guru”
***
“kak amrin, tadi sebenarnya guru belum menjelaskan satu pertanyaan ipul loh” tiba-tiba ipul menyamai langkah kakiku.
“apaan emang?” alisku bertaut.
“itu kok masjidnya dihias-hias segala” jawab ipul sambil garus tengkuk yang gatal mungkin. “ hedeh…pul pul…ntar malam langsung liat aja lah, kau ikut lomba kan?”
Oleh: Ustadzah Ruwi