Wadah berbagi informasi dan eksplorasi pengetahuan para pelajar Nusa Tenggara dan Bali di Mesir

Menciptakan Minat Baca dan Menulis

Ilustrasi membaca dan menulis, from: unplash.com

Menulis sudah menjadi kebutuhan bagi orang banyak terlebih mahasiswa. Baik itu menulis ilmu pengetahuan, tugas-tugas, karya ilmiah, atau pun tulisan tentang kehidupan pribadi (curhat di buku catatan pribadi). Menulis memliliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda sesuai dengan jenis tulisannya. Menulis cerpen atau curhatan pribadi tentu tidak sama dengan menulis makalah. Oleh karena itu menulis sangatlah penting untuk dipelajari dan dipraktekkan langsung, karena teori tanpa dipraktekkan akan sia-sia. Adapun cara terbaik untuk memudahkan menulis adalah dengan membaca dan mencari buku-buku yang bisa dijadikan rujukan. Dengan membaca seseorang akan lebih banyak mengenal tentang jenis tulisan dan mengetahui aturan-aturan dalam penulisan.

            Membaca saja belum cukup untuk mulai menulis. selain membutuhkan buku rujukan, juga harus memliki keinginan kuat dan motivasi untuk mulai menulis. Tanpa adanya keinginan tersebut, Akan terasa sulit untuk mulai menulis terlebih memiliki tulisan yang bagus. Maka sangat perlu rasanya setiap orang apalagi mahasiswa memiliki keinginan yang kuat dan motivasi untuk menulis. Baik motivasi tersebut datang dari luar maupun dari diri masing-masing.

            Misalnya kita sebagai umat Islam bisa melihat para sahabat dan ulama terdahulu, bagaimana mereka berusaha semaksimal mungkin membukukan ilmu-ilmu yang didapat langsung dari Nabi Saw. Tanpa tulisan mereka, sulit rasanya kita bisa menikmati ilmu-ilmu yang pernah diajarkan Nabi kepada para sahabatnya. Begitu pun dengan al-Qur’an, salah satu cara Allah menjaga keutuhannya hingga hari akhir nanti adalah dengan ditulisnya al-Qur’an. Berawal dengan ditulis di batu, pelepah kurma, kulit onta dan lain sebagainya hingga seiring berkembangnya zaman al-Qur’an ditulis dalam kertas dan dibukukan seperti yang kita lihat sekarang ini.

            Jika kita telisik lebih dalam lagi, maka kita akan menemukan segudang motivasi dari hadits maupun al-Qur’an. Sebagai contoh adalah firman Allah swt. “Wahai Muhammad, Bacalah Al-Qur’an. Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Mulia. Tuhan yang mengajari manusia menulis dengan pena.” (QS Al-Alaq [96] 3-4) 

            Kemampuan menulis juga bisa dianggap sebagai di antara nikmat-Nya yang paling agung, sebab itu terbukti ketika Allah menggunakannya sebagai sumpah dalam Al-Qur’an, sebagaimana tersirat dalam firman-Nya“Nuun, Demi pena dan hasil tulisan manusa dan malaikat.” (QS Al-Qalam [68] 1) Dalam ayat ini Allah bersumpah dengan pena, Allah juga bersumpah dengan apa yang dituliskan oleh manusia. Ibnu Abbas juga mengartikan firman Allah yang berbunyi, “Atau peninggalan dari pengetahuan (orang-orang dahulu), jika kamu adalah orang-orang yang benar.” (QS Al-Ahqaf [46] 4sebagai tulisan. 

            Cukup jelas bukan? Begitu banyak motivasi dari luar yang bisa mendorong kita untuk mulai menulis dan berusaha menjadi penulis handal. Dari sedikit ulasan di atas, disimpulkan bahwa untuk mulai menulis dapat diawali dengan menentukan jenis tulisan yang akan dibuat serta membaca buku rujukan yang berkaitan dengan tulisan yang akan dibuat. Setelah menentukan tulisan dan membaca tulisan lain, selanjutnya perlu adanya motivasi yang dapat mendorong untuk memulai praktek menulis. Adanya kemauan dan dorongan berupa motivasi, akan memudahkan kita dalam memulai praktek menulis. Dalam menulis juga harus memiliki tujuan yang jelas. Misalnya untuk belajar membuat tulisan, untuk menghasilkan karya atau untuk berbagi ilmu dan pengalaman.

            Dengan demikian mari bangun kembali motivasi diri untuk mulai membaca dan menulis agar kita lebih banyak menebar manfaat. Sebagai penutup Imam Syafi’i berkata:

            “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya, ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan, kalau engkau memburu kijang lantas kamu tinggalkan begitu saja.

 Oleh: Rapta Rizkan Faizi


Posting Komentar

0 Komentar