Wadah berbagi informasi dan eksplorasi pengetahuan para pelajar Nusa Tenggara dan Bali di Mesir

Monthly Profile V : TGH. M. Zahid Syarif



 TGH. M. Zahid Syarif
 (Pendiri Pondok Pesantren Hikmatusysyarif Nahdlatul Wathan, Salut, Narmada)


Ada sebuah hadits syarif Rasulullah Saw. yang mengatakan “Sebaik-baik manusia adalah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya’’. Tentunya kita semua mengharapkan hal demikian. Tapi nyatanya jarang sekali ada orang yang mendapatkan kenikmatan tersebut.

Dalam Monthly Profile kali ini kita akan mencoba mengenal lebih dekat dari salah satu ulama sepuh berkompeten dan juga imtitsalan dari hadits Rasulullah Saw. sebelumnya yaitu Ayahanda Almarhum TGH. M. Zahid Syarif. 

Ulama kelahiran Salut pada tahun kemerdekaan Indonesia ini memilih menjalani hidupnya sejak kecil sampai akhir hayat dengan penuh ilmu pengetahuan.

Kemerdekaan Indonesia menjadi awal bagi kebangkitan seluruh rakyat Indonesia, dan masa pembangunan dan perbaikan menjadi lingkungan beliau tinggal waktu masih muda. Ia pun merupakan pemuda yang terus memperbaiki dan membangkitkan diri dalam hal ilmu pengetahuan, khususnya agama Islam.

Salah satu guru besar beliau asal Lombok adalah TGH. M. Zainuddin Abdul Madjid, Pancor, pendiri madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah. Sebagai bentuk bakti beliau terhadap guru dan madrasah, beliau pun pada akhirnya mendirikan pondok pesantren yang berlabel Nahdlatul Wathan.

Beliau juga pernah menuntut ilmu di madrasah ash-Shoulatiyah, Mekah, untuk lebih memperdalam ilmu-ilmu yang beliau pelajari dan kaji. Beliau juga pernah berguru pada Syekh Hasan al-Masysyath, Syekh Yasin al-Fadani, Syekh Ismail Zain al-Yamani, Sayyid Alawy Abbas al-Maliki, dan ulama-ulama besar lainnya.

Tak heran dengan lingkungan yang kondusif dan asupan ilmu dari guru-guru yang sudah disebutkan diatas, beliau menjadi pewaris dan penerus perjuangan mereka. Dan berinisiatif mendirikan pondok pesantren sebagai wadah pengembangan dan penyebaran ilmu pengetahuan bagi masyarakat.

Semenjak itu, beliau hidup untuk ilmu pengetahuan, selain di ponpes sendiri, beliau juga menjadi masyaikh di Ma’had Darul Qur'an Walhadits, Pancor, yang didirikan oleh guru beliau TGH. M. Zainuddin Abdul Majid. Dan beliau pun masih aktif mengajarkan ilmu sampai beliau wafat, pada 21 Oktober 2017. Semoga beliau dibalas oleh Allah dengan pahala yang berlipat. Amien.

Posting Komentar

0 Komentar