Wadah berbagi informasi dan eksplorasi pengetahuan para pelajar Nusa Tenggara dan Bali di Mesir

Monthly Profile III: TGH. Ibrahim Kholidy



TGH. Ibrahim Kholidy: (Pendiri Pondok Pesantren Al-Ishlahuddin, Kediri, Lombok Barat)

Hidup di keluarga yang islami membuat Ibrahim kecil bisa mendapatkan materi keagamaan secara langsung, yaitu dari ayanda beliau, TGH. Kholidy, sebelum kemudian menuntut ilmu ke tanah suci Mekah.

Umur beliau waktu itu masih 12 tahun, memulai untuk mendalami ilmu agama bersama masyaikh dengan otoritas keilmuan yang diakui, diantaranya: Sayid Alwi bin Abbas al-Maliki, Syekh Umar Hamdan, Syekh Muhammad Amin al-Kutbi, Syekh Hasan al-Masyath, dan masih banyak lagi.

Selama di Mekah, beliau sempat pulang ke tanah air karena konflik yang terjadi antara Abdul Aziz bin Sa’ud dengan raja Husein, penguasa Hijaz. Tapi hal tersebut tidak menghalangi beliau untuk terus mendalami ilmu agama. Beliau pun belajar bersama saudara-saudara beliau, TGH. Abdussatar dan TGH. Mustafa Kholidy, dan guru-guru lainnya.

Sekembali beliau ke tanah suci Mekah, beliau melanjutkan rutinitas mulianya hingga sekitar tiga tahun, kemudian dipertemukan dengan Hj. Maryam bint Abdullah bin Umar, gadis keturunan kerajaan Banten, yang kemudian beliau mempersuntingnya.

Pada tahun 1934, beliau pulang ke tanah air dan mulai mengabdikan diri untuk masyarakat setempat. Namun ternyata beliau kembali ke tanah suci lagi untuk menuntut ilmu secara lebih mendalam pada tahun 1937.

Baru kemudian pada tahun 1941, beliau membulatkan tekad untuk menetap di Lombok untuk mendedikasikan diri dalam penyebaran risalah Islam. Hal itu terbukti dengan usaha beliau membangun Pondok Pesantren Al-Ishlahuddin, Kediri, Lombok Barat.

Sampai sekarang, ponpes tersebut masih berdiri kokoh berkhidmat bagi agama dan bangsa. Sudah beratus-ratus ribu santri berilmu yang dicetak dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia bahkan dunia.

 Kediri memang terkenal dengan ‘kota santri’ di Lombok Barat. Dengan adanya wadah pendidikan ini Al-Ishlahuddin ini, diharapkan akan meningkatkan kecerdasan agama santrinya di Lombok maupun daerah-daerah lainnya secara lebih luas.

Posting Komentar

0 Komentar