Wadah berbagi informasi dan eksplorasi pengetahuan para pelajar Nusa Tenggara dan Bali di Mesir

Bahagia Di Tengah Duka




 (Perjalanan Menuju Juara)


 Ini berawal dari sepekan yang lalu, Minggu 6 Agustus 2018. Disaat mereka semua datang dengan segala persiapannya  sedangkan kami hanya bermodalkan tekad kuat dan rasa saling percaya. Disaat mereka datang dengan sekian banyak pendukungnya, kami hanya terdiam sesekali bersorak ketika terjadi peluang, dan itupun dibantu dari sorakan orang-orang di luar lapangan yang bukan dari kubu kami.

Kami memang tidak pernah seintensif dan sekompak mereka dalam mempersiapkan perlombaan ini, terbukti dari sekian banyak mata lomba yang dilombakan hanya satu mata lomba saja yang mencapai pertandingan akhir.

 Disisi lain, kami mengemban beban yang  begitu berat ketika senior-senior kami berhasil membawa pulang trofi 1 liga Masisir, munculah pertanyaan “bisakah kami melanjutkan tradisi yang baik tersebut?”. Kami berusaha!.

“priiit” hari itu wasit mulai meniup peluitnya, mulailah pertandingan babak pertama kami melawan tim dari Kekeluargaan Mahasiswa Aceh (KMA). Seperti yang saya katakan sebelumnya, kami mengikuti ini tanpa persiapan matang, sehingga kami bermain tak tetu arah, tanpa strategi, kehilangan keseimbangan, dan akhirnya “priit” babak pertama pun terhenti dengan kekalahan 2-0 untuk kami.

Disaat itulah kami mulai berfikir, bagaimana cara agar dalam kondisi seperti ini kami bisa keluar dari tekanan dan bias memenangkan pertandingan.

Kami mulai merencanakan strategi, memasang pemain andalan yang dikomandoi oleh kapten “Khairul Fahmi”, dan mulailah pertandingan babak kedua. Berbekal strategi 2-2 dengan posisi belakang diisi oleh Alfan dan Rozi, sedangkan di depan ada Fahmi dan Ricki. Benar saja Riski “Bte” berhasil memasukkan satu gol di babak kedua, namun sayangnya waktu tidaklah terlalu panjang untuk kami balas satu gol lagi sehingga “priit” habislah pertandingan babak kedua dengan kekalahan pertama kami 2-1.

Untungnya kali ini sistem yang digunakan dalam lomba ini melalui fase grup penyisihan kemudian dengan sistem gugur, artinya kami masih berkesempatan untuk lolos ke fase selanjutnya dengan syarat melumat habis pertandingan sisa dengan kemenangan. Dan satu lagi keuntungan lainnya, kami sudah bisa menemukan cara bermain kami, dan strategi apa yg kami gunakan setelahnya.

Pertandingan kedua, mempertemukan kami KMNTB dengan tim Walisongo Jawa Tengah, ya kami teringat kekalahan satu tahun lalu di ajang Winter Cup, mereka menghabisi kami tanpa ampun dengan skor 4-0. Dengan perasaan ingin balas dendam, kami memasang srategi yang sudah kami tentukan sama seperti babak kedua ketika melawan KMA, yaitu posisi 2-2 dengan susunan pemain yang sama.

Kami biasa memulai pertandingan dengan bermuhasabah terlebih dahulu, relaksasi yang dipimpin oleh saudara Fiqhan kemudian dilanjutkan dengan do’a bersama dan meneriakkan yel-yel yang entah berbunyi apa tapi membuat semangat membara.

Pertandingan pun dimulai dengan sengit, tim KMNTB dan KSW saling bertukar serangan, akibatnya sebagian pemain harus keluar untuk beristirahat mengisi tenaga, pada saat inilah masuk supersub Risky “Bte” membuka gol pertama yang tidak diduga-duga, kami berteriak kegirangan namun semakin waspada akan serangan balik dari KSW.

Beruntungnya dengan taktik yang disiapkan sebelum pertandingan mampu diterapkan dan berjalan mulus di lapangan membuat kemenangan tambah menjauh.

 3-0, Kami menjauh berkat gol spektakuler  dari Fahmi dan gol kerjasama oleh Alfan, di akhir pertandingan kami sempat kecolongan satu gol sehingga memecah telur gawang kiper si “Baok”  Yudi. Namun tak kenapa, booom, misi balas dendam tertuntaskan.

Peluang lolos menuju fase selanjutnya pun terbuka lagi. Pertandingan terakhir di fase grup mempertemukan kami dengan tim “Isy”  GAMAJATIM. Ini menjadi pertandingan hidup mati, jika ingin melaju ke Quarter Final menang menjadi sebuah keharusan, dan kalau  kalah siap-siap pulang ke rumah masing-masing.

Kebiasaan baik lainnya dari tim KMNTB, selalu memperhatikan gaya bermain tim lawan sebelum bertanding, inilah yang menjadi keuntungan bagi kami kami sudah bisa menebak mana pemain yang menjadi tumpuan dari tim itu dan bagaimana sistem serangan maupun bertahan mereka. Tak luput juga dari perhatian kami ketika laga GAMAJATIM sebelum melawan kami, kami mencoba membaca gaya permainan mereka dan tibalah pertandingan penentu kelolosan.

Starting line up KMNTB masih seperti awal karena sejauh ini sudah menampilkan gaya bermain yang indah. Pertandingan pun dimulai dan tetap terjadi jual beli serangan seperti pertandingan sebelumnya namun ini lebih menegangkan.

“Jebreeet” tidak ada yang menduga gol itu, bola yang dibawa Rizki Fahmi tiba-tiba bersarang ke gawang GAMAJATIM, kami histeris. Intensitas serangan pun dikurangi dan lebih berhati-hati di dalam pertahanan dan akhirnya kami meraih posisi Runner Up dan lolos ke babak selanjutnya.
Esoknya pertandingan Quarter Final diadakan, kami tidak menduganya, namun sudah menjadi takdir. Kami dipertemukan dengan tim yang terkenal akan kekompakan dengan jumlahnya yang begitu banyak, siapa mereka? Ya, mereka adalah Kerukunan Keluarga Sulawesi (KKS).

Kami berharap tidak ada konflik dan ketegangan yang terjadi di pertandingan ini. Seperti biasa sebelum pertandingan dimulai pada saat meditasi pemain, kami bersepakat agar selalu bersikap rendah hati dan tawadduk (istilah Fiqhan).

Dengan hati-hati kami memulai pertandingan, tidak mudah terkecoh dengan liarnya pemain KKS. 
Dan lagi-lagi Khairul Fahmi muncul sebagai bintang dengan tendangan dari langitnya seperti meteor yang tiba-tiba menghujam gawang KKS, kamipun bertahan tidak terlalu terpancing nafsu dan lagi-lagi strategi awal yang diterapkan berhasil membuat kami lolos ke semifinal.

Kami duduk di luar lapangan Gamalia, melihat, menbak, dan membaca lawan yang akan kami hadapi di semifinal nantinya, dan benar yebakan kami benar. KMB lolos menantang kami di semifinal.

Hari itu juga langsung berlanjut pertandingan semifinal antara KMNTB vs KMB. Kami yang diuntungkan dengan waktu istirahat yang lebih banyak membuat tenaga kembali fit dan siap memulai pertandingan, tapi lagi-lagi dalam kondisi seperti ini, kami  masih dengan minimnya suporter seperti laga-laga sebelumnya.

Kami melirik ke tim sebelah, kami tertegun akan banyaknya dan ributnya pendukung dari tim KMB. “Jangan kalah mental !” Ucap salah satu pemain kami.

Kami mengambil botol dan bak sampah besar, dan keluarlah nyanyian yang tidak tahu liriknya apa dan diirngi pukulan botol-botol bekas tersebut yang terpenting bagi kami adalah teriakan pemancing semangat pemain-pemain yang bertanding di lapangan.

Bagaikan jauh diatas angin, pemain KMNTB bermain lepas namun tetap masih berhati-hati, kesempatan memasuki final sudah di depan mata. Peluang demi peluang kami buat tapi tak satupun menjadi gol. Tak bisa terbendung lagi, memang pemain Khairul Fahmi sedang dalam kondisi terbaiknya pada pertandingan ini, dan dia berhasil menuntaskan kepercayaan yang diberikan teman-temannya kepadanya. Sekali lagi Booom 1-0 fahmi mencetak gol dan itu artinya kami masuk final. 

Sesuatu yang tidak pernah kami bayangkan melihat tanpa adanya persiapan yang matang.
Minggu, 12 Agustus 2018, Nadi Gamalia menjadi saksi perjuangan semangat anak-anak dari pulau yang sedang terkena musibah yaitu Lombok.

Pertandingan final yang mempertemukan kedua tim yang sama-sama menjadi Runner Up grup ini menjadi seru. Pasalnya dari kubu KSMR, mereka berusaha mempertahankan gelar Juara mereka pada ajang Winter Cup Zaahera sebelumnya dan sekaligus ini menjadi penentu apakah mereka akan menjadi juara umum atau tidak pada PORZA tahun ini.

Sementara kami, masih dengan tekad dan semangat yang sama, berupaya menampilkan permainan terbaik yang kami khususkan untuk pulau kami tercinta. Berharap pada partai final ini akan banyak pendukung kami yang hadir ternyata Allah berkehendak lain, beriringan dengan ini KMNTB tertimpa duka. Salah seorang anggota KMNTB Ustadz Husni meninggal dunia. Kami pun merasa tidak enak meninggalkan acara sholat jenazah untuk beliau, tapi kami tetap mendoakan beliau ditengah lapangan.

Walaupun tidak ada pendukung yang berasal dari KMNTB sendiri, ternyata Alhamdulillah bisa kami katakan, semua pendukung kami berasal dari kekeluargaan mahasiswa lain tentuntya terkecuali lawan kami KSMR.

Bertambahlah semangat kami untuk bisa mempersembahkan Juara ini untuk semua anggota KMNTB dan semua saudara kami yang berada di Lombok.  KAMI SIAP !

Wasit meniup pluit tanda pertandingan dimulai, lapangan mulai gemuruh berisi suara suporter yang mendukung timnya masing-masing. Bisa ditebak formasi apa yang kami lakukan,ya sama seperti awal kemanangan pertama kali. Uniknya tim lawan sudah tentu bisa menebak cara bermain kami yang memakai formasi begitu-begitu saja.

Kami layangkan serangan bertubi-tubi namun tak satupun yang berhasil menembus gawang.  Di babak kedua, kami mencoba mengubah sedikit saja posisi pemain dengan menempatkan Fiqhan berduet dengan Fahmi di depan. Hasilnya hampir saja di 7 menit sebelum akhir Fiqhan mencetak gol sampai ada sebagian orang yang masuk ke lapangan, namun sayangnya bola itu tidak langsung dieksekusi dan gol pun tidak jadi terjadi.

Pada saat pertandingan ini sedang begitu panasnya, ada kejadian lucu yang membuat pertandingan ini harus dihentikan.

“Intaha al-wakt” teriak ammu penjaga lapangan, kami pun terdiam, penonton terdiam. 

Panitia sibuk menegosiasi agar permainan dapat dilanjutkan 5 menit saja sisa waktu. Namun namanya oran Mesir kita tahu bagaimana sikap mereka.  Terpaksa kami keluar lapangan dengan perasaan kesal.

Lama menunggu akhirnya ada solusi pertandingan akan dilanjutkan di lapangan Nadi Qoumy yang letaknya lumayan jauh dari tempat kami bermain sebelumnya. Tanpa berlama-lama lagi kami berangkat kesana untuk menghabiskan sisa waktu 5 menit tersisa, berharap ada su\ebuah keajaiban yang kami dapatkan.

Di Nadi Qoumy, pertandingan kami mulai lagi, masih memasang Fiqhan di depan. Kami berharap ia bisa membawa kemenangan yang kami nantikan. Lalu bagaimana?

Benar saja, “Harapan Kami Terwujud!” Fiqhan dengan segala keberkahannya menendang dengan kaki kanannya dari pojok kanan dan bola menghantam tiang kiri gawang kemudian memantul ke dalam dan  gooool. Tak tertahankan suara kami berteriak sekerasnya, 2 menit lagi kami juara.

Tak semudah itu, 2 menit terakhir bagi kami seperti menunggu sapi bertelur. KSMR tidak mau kalah, mereka melakukan serangan bertubi-tubi yang hampir membuat jantung kami copot.
“priiiiiiit” peluit panjang menandakan berakhirnya pertandingan.

KAMI MENAAANG !!!!!

Sontak kami semua bersujud syukur atas kemenangan ini.
Tak terbayang, bagaimana sebuah tim yang tidak ada persiapan untuk mengikuti lomba bisa mngalahkan tim yang begitu kompak dengan segala persiapan dan  latihannya.
Ini semua berkat do’a, dukungan  dan semangat dari kawan-kawan semua. Akhirnya kami bisa melanjutkan kiprah baik tim futsal KMNTB, ketika ada sebagian orang yang meremehkan kami.

Kami berhasil memberikan kado indah untuk kekeluargaan kami tercinta KMNTB dan saudara-saudara kami di pulau Lombok sana. Dan selamat kami ucapkan kepad saudara M Khairul Fahmi yang mendapatkan Best Player dalam turnamen ini.

Sayangnya niat awal jika ada uang juara akan kami sumbangkan seluruhnya untuk pulau tercinta, namun ternyata tidak ada. Tapi tidak apa-apa kami masih semangat !

Niat kami terobati ketika pembagian piala, kotak donasi peduli Lombok berjalan mengelilingi 
peserta. “Terimakasih Panitia PORZA dan Terimaksih ZAAHERA”

Walaupun dari sekian banyak mata lomba kami hanya mendapatkan satu juara. Tapi itu merupakan perjuangan besar untuk kami. Alhamdulillah (12/8).




Official Team : Kholiq Iqbal Timor

Susunan Pemain al-Aqdam KMNTB
1.       M Yudhi Hidayatullah
2.       M khairul Fahmi
 -     Riski al Farisi
3.       Alfani
4.       Andri Wahyudi
5.       Ricki Resno
6.       Qodri Nurul
7.       Rozi Sibawaih
8.       Ade Wahyu
9.       Muhammad Ziaul Haq




  

Posting Komentar

2 Komentar