Proses ijroat ini saya tulis sesuai dengan pengalaman yang saya lalui, dan tentunya sesuai dengan fakultas yang saya pilih, yaitu Ushuluddin (tapi saya yakin prosesnya tidak akan jauh berbeda pada fakultas-fakultas yang lain). Tulisan ini bertujuan untuk mempermudah teman-teman, sekaligus menjawab pertanyaan yang selama ini menghantui pikiran, terkait dengan proses ijroat.
Sebelum menuju ke langkah yang lebih jauh, pastikan kita harus tahu dulu apa itu ijroat. Ijroat merupakan tahap awal yang harus dilalui oleh calon mahasiswa/i baru sebelum benar-benar masuk ke universitas al-Azhar. Proses ijroat bisa dilakukan setelah melengkapi beberapa persyaratan-persyaratan yang telah di tentukan oleh pihak kampus, seperti: memiliki bukti tamat dari Tsanawiyah al-Azhar atau yang sederajat (seperti ifadah najah/ishol najah bagi alumni Darul Lughoh), melakukan proses tahlil dam (cek darah) di samping fakultas Kedokteran universitas al-Azhar, Hay Sadis, dengan membawa surat pengantar dari Darul Lughoh (kalo gak mau ribet, bisa fotocopy punya teman), dan yang paling penting dalam rangkaian ijroat ini adalah memastikan pendaftaran mahasiswa/i baru sudah dibuka (yaiyalah hehe😅).
Banyak diantara teman-teman, bahkan saya sendiri pada awalnya bingung dan mendapat banyak kendala dengan proses ijroat ini. Kebingungan dan kendala ini timbul karena beberapa faktor, diantaranya:
1. Qoror al Azhar yang sering berubah-ubah (tidak sesuai dengan yang kita dengar dari senior),
2. Ustadz di syu’un yang cenderung santai, sehingga membuat proses semakin lama,
3. Terlalu banyak bertanya pada senior maupun teman, sehingga mendapatkan jawaban yang berbeda-beda (sesuai pengalaman atau cerita yang mereka dapatkan),
4. Nama tidak ditemukan di dalam daftar calon mahasiswa yang berkasnya sudah sampai,
5. Salah dalam penulisan nama, dan lain sebagainya.
Diantara musykilah yang tersebutkan di atas, ada beberapa yang harus di garis bawahi, seperti poin no. 4 dan 5.
Pada poin no. 4, nama belum terdaftar di kuliah yang kita pilih. Hal ini bisa karena dua hal, yang pertama: jurusan yang salah (ditaruh di tempat yang salah, berbeda dengan yang diisi disini), dan yang kedua: pihak tansik belum mengirimkan berkasnya ke pihak kampus. Dan untuk dua musykilah ini, kita bisa langsung tanyakan ke pihak tansik di Hay Sadis (persis di samping kuliah Thib).
Pada poin no. 5, nama yang salah dalam daftar mahasiswa/i di kuliah, tidak sesuai dengan paspor atau nama ketika daftar (ini kita ngomongnya dalam proses ijroat ya, bukan yang lain), solusinya kita bisa bertanya langsung ke ammu yang bertugas sebagai penjaga, selanjutnya dengarkan instruksinya.
Setelah mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan tadi, kita baru akan masuk ke proses ijroat. Dan langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mencari syu’un fakultas yang kita pilih sebelumnya. Ini sangat penting untuk di ketahui, jangan sampai salah masuk ya!
Dan yang kedua, membawa persyaratan yang akan di minta di syu’un tempat mendaftar, seperti:
1. Pas foto,
2. Fotocopy ishol tansiq,
3. Ishol ifadah najah yang asli,
4. Tahlil dam yg asli.
Ket: pastikan kita sudah mem-fotocopy semua berkas di atas, sebagai antisipasi hilangnya berkas. Dan kalo menurut pengalaman saya, yang di cari di syu’un itu cuma ishol tansik dan pas foto, tapi tidak apa-apa membawa semuanya untuk berjaga-jaga, siapa tahu berkas itu dicari.
Ketiga, setelah menyerahkan berkas yang dibutuhkan di syu’un, kita akan di kasih empat lembar kertas yang berisi: surat pengantar cek kesehatan (ke tempat tahlil dam), istimaroh taudhih al kasyfu at-thibby (kertas tampat mengisi hasil cek kesehatan), istimaroh ta’arif (kertas biodata), dan rusum (kertas untuk bayar kuliah, dibayar sebelum menyerahkan hasil kesehatan ke syu’un).
Keempat, pergi ke samping kuliah Thib (gedung tempat tahlil dam dengan ruangan berbeda) dengan membawa istimaroh dari syu’un untuk priksa kesehatan. Setelah priksa kesehatan selesai, kita di akan disuruh ke ruangan mudir untuk meminta tanda tangan dan stempel pengesahan.
Kelima, membayar rusum dengan kertas yang telah diberikan sebelumnya. Serta mengisi istimaroh ta’arif yang nantinya akan di serahkan ke pihak syu’un.
Terakhir, tunggu nama kita tercantum di syu’un,biasanya 2 minggu atau sebulan.
Tatimmul ijroah bilhamdulillahi robbil alamin.
1 Komentar
Berapa biaya yang dikeluarkan untuk bayar rusum, ?
BalasHapusKo' gak di cantumkan, seharusnya lebih di lengkapi lagi, agr pembaca ( terkhusus bagi para maba) agar tidak lgi bertanya...
Mohon info nya yg lebih komplit..!